
Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) menjadi salah satu jalur favorit bagi siswa kelas 12 yang ingin melanjutkan studi ke kampus Islam negeri ternama, termasuk UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Namun, seperti halnya seleksi berbasis rapor lainnya, tingkat persaingan di SPAN-PTKIN juga tidak bisa dianggap remeh, terutama di kampus dengan peminat terbanyak se-Indonesia ini.
Pada SPAN-PTKIN 2024, UIN Bandung mencatat jumlah pendaftar terbanyak secara nasional, yakni mencapai 25.699 peserta. Namun yang diterima hanya 1.274 mahasiswa, menjadikan tingkat keketatan seleksi hanya sekitar 4,96%.
Pada SPAN-PTKIN 2025, daya tampung UIN Bandung menjadi 1.215 mahasiswa, atau berkurang sebanyak 59 kuota dari tahun sebelumnya.
Dari data yang Kak Nizam peroleh, salah satu peserta yang berhasil lolos ke UIN Bandung melalui SPAN-PTKIN berasal dari program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan nilai rapor 92,12. Nilai ini termasuk tinggi, dan memberi gambaran bahwa standar kelulusan untuk jurusan-jurusan favorit di UIN Bandung sangat kompetitif.
Namun, cukup mengejutkan bahwa peserta dengan nilai rapor yang juga tinggi bahkan di atas 90 masih bisa tidak lolos. Beberapa contoh data nilai yang tidak berhasil diterima:
Data ini menunjukkan bahwa meskipun peserta yang mendaftar ke UIN Bandung melalui SPAN PTKIN memiliki rata-rata nilai rapor yang tinggi, ternyata masih ada peserta yang tidak lolos. Hal ini disebabkan oleh adanya peserta lain dengan nilai lebih tinggi serta faktor penilaian lain seperti dokumen pendukung dan prioritas pilihan jurusan yang memengaruhi hasil seleksi. Dengan kata lain, persaingan sangat ketat sehingga nilai tinggi saja tidak menjamin kelulusan.
Beberapa program studi favorit di UIN Bandung yang tiap tahun dibanjiri pendaftar antara lain:
Karena peminat yang sangat banyak dan kuota yang terbatas, maka rata-rata nilai rapor yang bisa bersaing di jurusan ini harus sangat tinggi, sering kali berada di kisaran 88 hingga di atas 90. Untuk bisa tembus di sini, kamu perlu nilai rapor yang unggul dan didukung dengan dokumen tambahan seperti sertifikat organisasi, lomba, atau kegiatan keagamaan.
Sebaliknya, beberapa jurusan di UIN Bandung justru tergolong sepi peminat, seperti:
Kelima jurusan ini memiliki peluang lolos yang lebih besar, karena pendaftar lebih sedikit dan persaingan tidak seketat jurusan favorit. Namun, jangan asal memilih jurusan hanya karena ingin “mudah lolos”. Kalau kamu tidak punya minat di bidang tersebut, besar kemungkinan akan merasa tidak cocok selama perkuliahan.
🎓 Tips penting: Sebelum memilih jurusan, cari tahu dulu apa saja yang dipelajari, bagaimana prospek kerjanya, dan apakah kamu bisa membayangkan berkarier di bidang tersebut.
Kalau UIN Bandung adalah kampus incaranmu, letakkan di pilihan pertama. Sistem SPAN-PTKIN membaca urutan pilihan sebagai prioritas, jadi jangan menaruh kampus favorit di urutan kedua. Namun, jika kamu merasa ada UIN lain yang lebih sesuai dengan minat atau lokasi, jangan ragu untuk menyesuaikan strategimu.
Tidak perlu takut memilih UIN Bandung. Lebih baik mencoba dan tahu hasilnya, daripada menyesal karena tidak menaruhnya di daftar pilihan. Dan kalau pun belum lolos, kamu masih bisa mencoba UM-PTKIN atau jalur mandiri.
Rata-rata nilai rapor SPAN PTKIN UIN Bandung berada pada kisaran yang tinggi, khususnya di jurusan favorit. Ini mencerminkan betapa ketatnya persaingan di kampus ini. Namun bukan berarti kamu harus gentar.
Ingat, kuliah adalah investasi masa depan, jadi pastikan kamu memilih kampus dan jurusan yang benar-benar sesuai dengan dirimu.