Rata-rata Nilai SPAN PTKIN UIN Sunan Kalijaga: Nilai Tinggi Tidak Menjamin Lolos?

Seleksi SPAN PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) adalah jalur masuk ke PTKIN yang mengandalkan nilai rapor. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN SUKA) termasuk salah satu kampus yang paling banyak dibidik oleh peserta. Namun, dari data dan fakta yang ada, terlihat bahwa nilai tinggi saja belum tentu menjamin kelulusan.

➔ Grup WhatsApp SPAN PTKIN


Ketika Nilai Tinggi Masih Tidak Cukup

Contoh menarik terjadi di program studi Hukum Keluarga Islam. Dari data yang tersedia, dua peserta lolos ke prodi ini dengan:

  • Nilai 89,16 + sertifikat juara tingkat kabupaten/kota

  • Nilai 83,884 + sertifikat kejuaraan dan bukti hafalan Al-Qur’an 1–10 juz

Namun, peserta lain dengan nilai 87,29 justru tidak lolos. Padahal, secara nilai rapor lebih tinggi. Ini membuktikan bahwa prestasi non-akademik menjadi nilai tambah yang sangat penting, terutama jika banyak peserta memiliki nilai akademik serupa.


Nilai Tinggi Tak Menjamin di Jurusan Lain

Kondisi serupa terjadi di banyak program studi lainnya. Beberapa peserta dengan nilai cukup tinggi tetap tidak berhasil lolos:

  • Pendidikan Agama Islam (PAI) – nilai 88,09 dan 89,48

  • Hukum Tata Negara – nilai 88,48

  • PGMI – nilai 86,712

  • PIAUD – nilai 85,594

Fakta ini semakin memperkuat bahwa SPAN PTKIN UIN SUKA tidak hanya menilai angka rapor, tapi juga mempertimbangkan kuota, peminat, dan dokumen pendukung.


Jurusan Favorit: Persaingan Sangat Ketat

Beberapa program studi di UIN Sunan Kalijaga yang biasanya paling banyak peminatnya setiap tahun melalui SPAN PTKIN adalah:

  • Manajemen Keuangan Syariah

  • Pendidikan Agama Islam (PAI)

  • Ekonomi Syariah

  • Bimbingan dan Konseling Islam (BKI)

  • Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

  • Perbankan Syariah

  • Akuntansi Syariah

  • PGMI

Jika kamu mengincar salah satu jurusan ini, pastikan nilai rapormu kompetitif dan lengkapi dengan sertifikat prestasi atau dokumen lain sebagai nilai tambah.


UIN SUKA Lebih Banyak Dipilih Sebagai Pilihan Kedua?

Ada temuan menarik dari data SPAN PTKIN 2024. Ternyata, jumlah peserta yang memilih UIN Sunan Kalijaga sebagai pilihan ke-2 mencapai 14.846 orang. Sementara yang menempatkan UIN SUKA sebagai pilihan pertama justru lebih sedikit, yaitu 10.727 orang.

Fakta ini cukup mengejutkan, mengingat UIN SUKA adalah salah satu PTKIN paling favorit di Indonesia. Artinya, banyak peserta menjadikan UIN SUKA sebagai “cadangan” meskipun persaingannya ketat.

📝 Saran: Kalau kamu memang benar-benar ingin kuliah di UIN Sunan Kalijaga, letakkan kampus ini di pilihan pertama. Jangan taruh sebagai pilihan kedua jika sebenarnya kamu lebih memprioritaskannya. SPAN PTKIN hanya bisa diikuti satu kali, jadi gunakan kesempatan ini dengan bijak.


Masih Ragu Daftar ke UIN SUKA?

Kalau kamu tertarik masuk UIN SUKA tapi merasa nilai rapormu kecil, tidak ada salahnya mencoba. Terlebih jika kamu punya sertifikat organisasi, lomba, atau hafalan Qur’an, itu bisa menjadi penilaian tambahan.

Namun, jangan terlalu menggantungkan harapan, karena jika hasilnya tidak sesuai bisa membuat kecewa. Pasang niat karena Allah, dan pilih jurusan yang benar-benar cocok dengan potensimu.

Sambil menunggu hasil, siapkan juga alternatif jalur lain seperti UM-PTKIN atau jalur mandiri. Dengan begitu, kamu tetap punya rencana cadangan jika belum berhasil lolos lewat jalur rapor ini.


Kesimpulan

  • Rata-rata nilai SPAN PTKIN UIN Sunan Kalijaga memang tinggi, tapi kelulusan tidak hanya ditentukan nilai rapor.

  • Prestasi seperti sertifikat kejuaraan, organisasi, atau hafalan Qur’an bisa menjadi nilai tambah yang menentukan kelulusan.

  • Jurusan favorit memiliki tingkat persaingan sangat ketat, jadi strategi pemilihan dan kelengkapan dokumen sangat penting.

  • Jika kamu mengincar UIN SUKA, tempatkan sebagai pilihan pertama jika itu memang prioritasmu.

  • Jangan takut mencoba, tapi siapkan juga mental dan jalur alternatif.

➔ Grup WhatsApp SPAN PTKIN

Informasi lain:
error: